Rabu, 10 Desember 2014

Tugas Praktikum Fisiologi Hewan ( PENCERNAAN MAKANAN PADA PARAMECIUM SP )



PENCERNAAN MAKANAN PADA
PARAMECIUM SP
LAPORAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas laporan praktikum Fisiologi Hewan yang diampu oleh Siti Nurkamilah,S.Pd.

Disusun Oleh:
1.                        Mina Aropah                        (12541041)
2.                        Nelsa Fitriani                        (12541043)
3.                        Tri Harjayanti                       (12541046)
4.                        Syifa Sofiah Ramdiani         (12541050)
5.                        Sentia Hendra Noer Fitri      (12541052)

BIOLOGI 3 B

  
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) GARUT
2014


LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIOLOGI HEWAN

A.   Judul
Pencernaan Makanan Pada Paramecium SP

B.   Tujuan
Untuk mengetahui pencernaan makanan pada Paramecium sp

C.   Alat dan Bahan
             Alat yang digunakan :
No
Alat
Gambar
1.
Mikroskop


2.
Gelas kimia








3.
Kaca objek


4.
Cover glass


5.
Pembakar spirtus



6.
Kaki tiga


7.
Kasa asbes
 
8.
Pipet tetes


9.
Spatula

10.
Termometer


11.
Kapas
 



              Bahan yang digunakan :
No
Bahan
Gambar
1.
Larutan ragi
 
2.
Air rendaman jerami
  
3.
Congo Red
  

D.   Langkah Kerja
Langkah pertama membuat kultur murni Paramecium sp
  • Panaskan air rendaman jerami sebanyak 500 ml
  •  Diamkan sehingga suhu tururn menjadi 37oC
  • Carilah sekitar 20 Paramecium sp dari media air rendaman jerami yang tidak dipanaskan
  • Masukan 20 Paramecium sp yang telah di dapatkan ke dalam media (air rendaman jerami yang dipanaskan)
  •   Tutuplah media air rendaman jerami dengan plastik yang diberi lubang atau dengan kain
  • Diamkan selama 4 hari
  • Lakukanlah hal yang sama dalam jangka waktu 4 hari selama 1 bulan
Langkah ke dua mengamati proses pencernaan makanan Paramecium sp
  • Buka penutup media kultur murni
  • Teteskanlah air rendaman jerami dari media kultur murni
  • Teteskan larutan ragi yang telah dicampur dengan carmin ke atas tetesan kultur
  •  Bubuhkan sedikit serat kapas di atas tetesan kultur
  • Tutuplah dengan menggunakan cover glass
  • Amati proses pencernaan makanan dan siklosis di bawah mikroskop


E.   Landasan Teori
Paramecium sp merupakan contoh dari kelas Cilliata/ infusoria filum protozoa. Hidup di air tawar yang banyak mengandung baktersi atau zat-zat organik. Bentuknya seperti sandal (cenela), ada bagian yang dempek dibagian depan dan meruncing di bagian belakang. Padanya terdapat silia untuknya bergerak dengan cara bergetar. Terdapat trichocyst, mulut, rongga makanan, dan rongga berdenyut, makronukleus, mikronukleus dan sel dubur.
Berkembang biak secara vegetatif membelah diri secara transversal, dimulai dengan membelah makronukleus yang diikuti oleh sitoplasmanya. Membelah diri dapat terjadi kurang lebih tipa 24 jam. Setelah terjadi beberapa kali pembiakan vegetatif, terjadilah pembiakan generatif secara konyugasi yang dimulai pertemuan antara 2 individu pada bagian mulut, kemudian terjadi peristiwa selanjutnya macronuclius lenyap yang satu membelah menjadi 2 mikronukleus (haploid) dan terjadi tukar menukar mikronukleus diploid, tiap individu memisahkan diri. Mikronukleus di dalam masing-masimg individu akan membelah tiga kali berturut-turut menjadi delapan, empat diantaranya menjadi makronukleus, tiga lenyap dan satu mikronukleus. Dalam keadaan demikian tiap individu dan mikronukleusnya mengadakan pembelahan dua kali berturut-turut hingga menjadi 4 Paramecium baru dengan makronukleus, mikronukleus, dan perlengkapan lainnya yang lengkap.

F.    Hasil Penelitian
Pada Paramecium, pencernaan makanan terjadi dalam vakuola makanan. Vakuola makanan merupakan organel yang berfungsi untuk menerima makanan, mencerna makanan, dan mengedarkan ke seluruh bagian sel dengan cara mengelilingi sel. Awalnya makanan masuk ke dalam sel melalui “ rongga mulut” (oral grove), lalu masuk ke dalam sitoplasma. Kemudian makanan akan di dorong masuk ke dalam sitofaring dengan bantuan gerakan cilia dengan dorongan air yang masuk. Ketika makanan mencapai bagian dasar sitofaring, vakuola makanan akan di bentuk. Pencernaan makanan di dalam vakuola makanan terjadi pada saat vakuola makanan bergerak di dalam sitoplasma yang disebut dengan gerakan siklosis. Enzim pencernaan yang terlibat adalah protease, karbohidrase,dan esterase yang di sekrsesikan oleh lisososm kedalam vakuola makanan. Vakuola makanan yang bergerak secara siklosis akan mengecil ukurannya secara bertahap karna proses digesti dan absorpsi. Arah pergerakan pencernaan makanan pada Paramecium searah dengan jarum jam. Tahapan pencernaannya adalah sitofaring-posterior-anterior-sitosom-sitofage.
Dalam praktikum dengan menggunakan congo red akan terjadi perubahan warna pada vakuola makanan paramecium yang menandakan adanya proses pencernaan makanan adanya perubahan warna pada vakuola makanan paramecium menunjukan terjadinya perubahan PH pada vakuola makanan paramecium selama proses pencernaan makanan disebabkan karena adanya enzim- enzim yang di sekresikan oleh lisososm. Untuk mencerna makanan, lisosom akan berfusi dengan vakuola makanan. Hasil penelitian, kami tidak dapat melihat dengan jelas vakuola pencernaan makanan Parameciumnya, karena keterbatasan ukuran paramecium yang kecil sehingga sulit untuk menelitinya dengan jelas.

G.  Pembahasan
Setelah dilakukan pengulangan pembuatan kultur murni Paramecium dan didapatkan Paramecium dengan ukuran tertentu, kemudian kami mengambil air rendaman tersebut diteteskan kaca objek, setelah itu kami meneteskan campuran ragi dan congo red yang berfungsi untuk melihat pergerakan pencernaan makanan pada Paramecium dan ditutupi oleh beberapa lembar kapas tidak terlalu tebal dan tidak terlalu tipis yang fungsinya untuk membatasi pergerakan Paramecium. Setelah dilihat dibawah mikroskop, ternyata kami kesulitan untuk melihat vakuola, karena parameciumnya kecil. Hal itu dikarenakan pada saat pembuatan kultur murninya hanya dilakukan beberapa kali pengulangan saja.

H.  Kesimpulan
Setelah kami melakukan praktikum ini, kami dapat menarik kesimpulan bahwa pencernaan makanan pada Paramecium melalui 4 tahap: sitofaring- posterior- anterior-sitosom- sitofage, arah pergerakan makanannya searah dengan jarum jam.



I.      Daftar Pustaka
Soewolo. 2000. Pengantar Fisiologi Hewan. Jakarta: DIKTI.
Wulangi, Kartolo S. 1993. Prinsip- Prinsip Fisiologi Hewan. Bandung: ITB.
Nurjaman, Sopyan.2010. Modul Praktikum Fisiologi Hewan. Garut: Sekolah Tinggi Keguruan Dan Ilmu Pendidikan (STKIP).
Poedjiadi, A. 1994. Dasar-Dasar Biokimia. UI-Prees, Jakarta.
Sadikin, Mohammad, dkk. 2001. Biokimia Eksperimen Laboratorium.  Widya Medika, Jakarta.



 






Tidak ada komentar:

Posting Komentar